Pernahkah kalian bertanya-tanya apa perbedaan antara iradioterapi dan kemoterapi? Kedua metode pengobatan ini sering digunakan dalam penanganan kanker, tetapi cara kerjanya sangat berbeda. Mari kita bahas lebih dalam perbedaan antara keduanya agar kalian lebih paham.

    Apa Itu Iradioterapi?

    Iradioterapi, atau yang sering disebut juga terapi radiasi, adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan sinar-X dosis tinggi atau jenis radiasi lainnya untuk membunuh sel kanker. Cara kerjanya adalah dengan merusak DNA sel kanker, sehingga sel tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang biak. Iradioterapi dapat dilakukan dengan dua cara utama:

    1. Iradiasi Eksternal: Radiasi diberikan dari mesin di luar tubuh. Kalian mungkin pernah melihat mesin besar yang berputar di sekitar pasien saat mereka berbaring di meja. Proses ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi efek sampingnya bisa muncul kemudian.
    2. Iradiasi Internal (Brakiterapi): Sumber radiasi ditempatkan di dalam tubuh, dekat dengan sel kanker. Ini bisa berupa biji, kawat, atau tabung yang mengandung bahan radioaktif. Brakiterapi memungkinkan pemberian dosis radiasi yang lebih tinggi langsung ke area yang terkena, sambil meminimalkan paparan radiasi ke jaringan sehat di sekitarnya.

    Kapan Iradioterapi Digunakan?

    Iradioterapi digunakan untuk berbagai jenis kanker dan dapat digunakan pada hampir setiap bagian tubuh. Beberapa contoh penggunaan iradioterapi meliputi:

    • Kanker Payudara: Setelah operasi untuk mengangkat tumor, iradioterapi dapat digunakan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal.
    • Kanker Prostat: Iradioterapi dapat digunakan sebagai pengobatan utama atau setelah operasi.
    • Kanker Paru-Paru: Iradioterapi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor atau membunuh sel kanker setelah operasi.
    • Kanker Otak: Iradioterapi dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan tumor otak.

    Efek Samping Iradioterapi

    Seperti semua pengobatan kanker, iradioterapi juga memiliki efek samping. Efek samping yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada dosis radiasi, lokasi pengobatan, dan kesehatan umum pasien. Beberapa efek samping umum meliputi:

    • Kelelahan: Ini adalah efek samping yang sangat umum karena tubuh bekerja keras untuk memperbaiki kerusakan akibat radiasi.
    • Perubahan Kulit: Kulit di area yang diradiasi bisa menjadi merah, kering, dan gatal. Dalam beberapa kasus, kulit bisa melepuh.
    • Rambut Rontok: Rambut hanya akan rontok di area yang diradiasi. Jadi, jika kalian menjalani iradioterapi di kepala, rambut kalian mungkin akan rontok.
    • Mual dan Muntah: Ini lebih mungkin terjadi jika radiasi diberikan ke perut atau otak.
    • Kesulitan Menelan: Jika radiasi diberikan ke leher atau dada, kalian mungkin mengalami kesulitan menelan.

    Penting untuk diingat bahwa sebagian besar efek samping ini bersifat sementara dan akan membaik setelah pengobatan selesai. Dokter dan tim perawatan kesehatan akan bekerja sama dengan kalian untuk mengelola efek samping dan membuat kalian senyaman mungkin.

    Apa Itu Kemoterapi?

    Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat kemoterapi biasanya diberikan melalui infus atau diminum dalam bentuk pil. Tidak seperti iradioterapi yang menargetkan area tertentu, kemoterapi bekerja di seluruh tubuh, menyerang sel kanker di mana pun mereka berada. Ini menjadikannya pengobatan yang efektif untuk kanker yang telah menyebar (metastasis).

    Bagaimana Kemoterapi Bekerja?

    Obat kemoterapi bekerja dengan mengganggu siklus sel kanker, mencegah mereka tumbuh dan berkembang biak. Ada berbagai jenis obat kemoterapi yang bekerja dengan cara yang berbeda, dan dokter akan memilih obat yang paling tepat berdasarkan jenis kanker, stadium kanker, dan kesehatan umum pasien.

    Kapan Kemoterapi Digunakan?

    Kemoterapi digunakan untuk berbagai jenis kanker dan dapat digunakan dalam berbagai situasi, termasuk:

    • Sebelum Operasi (Kemoterapi Neoadjuvant): Untuk mengecilkan tumor agar lebih mudah diangkat melalui operasi.
    • Setelah Operasi (Kemoterapi Adjuvant): Untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal setelah operasi dan mengurangi risiko kanker kembali.
    • Sebagai Pengobatan Utama: Untuk kanker yang telah menyebar atau tidak dapat diobati dengan operasi atau radiasi.
    • Untuk Meringankan Gejala: Pada kanker stadium lanjut, kemoterapi dapat digunakan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

    Efek Samping Kemoterapi

    Karena kemoterapi bekerja di seluruh tubuh, efek sampingnya bisa lebih luas daripada iradioterapi. Beberapa efek samping umum meliputi:

    • Mual dan Muntah: Ini adalah salah satu efek samping yang paling umum, tetapi ada obat-obatan yang dapat membantu mengendalikannya.
    • Kelelahan: Seperti iradioterapi, kemoterapi juga dapat menyebabkan kelelahan yang signifikan.
    • Rambut Rontok: Ini adalah efek samping yang sangat ditakuti, tetapi biasanya rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.
    • Sariawan: Luka di mulut dan tenggorokan dapat membuat makan dan minum menjadi sulit.
    • Penurunan Jumlah Sel Darah: Kemoterapi dapat menekan sumsum tulang, yang menyebabkan penurunan sel darah merah (anemia), sel darah putih (neutropenia), dan trombosit (trombositopenia). Ini dapat meningkatkan risiko infeksi, kelelahan, dan pendarahan.

    Sama seperti iradioterapi, dokter dan tim perawatan kesehatan akan bekerja sama dengan kalian untuk mengelola efek samping kemoterapi dan membuat kalian senyaman mungkin. Ada banyak obat dan perawatan suportif yang tersedia untuk membantu mengurangi efek samping.

    Perbedaan Utama Antara Iradioterapi dan Kemoterapi

    Untuk merangkum, berikut adalah perbedaan utama antara iradioterapi dan kemoterapi:

    Fitur Iradioterapi Kemoterapi
    Cara Kerja Menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker di area tertentu. Menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh.
    Target Lokal atau regional. Sistemik (seluruh tubuh).
    Efek Samping Terutama terbatas pada area yang diradiasi. Lebih luas dan dapat mempengaruhi seluruh tubuh.
    Penggunaan Umum Kanker yang terlokalisasi atau sebagai bagian dari pengobatan multimodal. Kanker yang telah menyebar atau sebagai bagian dari pengobatan multimodal.
    Cara Pemberian Radiasi eksternal atau internal. Infus atau pil.

    Bisakah Iradioterapi dan Kemoterapi Digunakan Bersama?

    Ya, iradioterapi dan kemoterapi sering digunakan bersamaan dalam pengobatan kanker. Kombinasi ini disebut kemoradiasi. Kemoradiasi dapat lebih efektif daripada menggunakan salah satu pengobatan saja, tetapi juga dapat meningkatkan risiko efek samping. Dokter akan mempertimbangkan dengan cermat manfaat dan risiko kemoradiasi sebelum merekomendasikannya.

    Contoh Penggunaan Kombinasi

    • Kanker Serviks: Kemoradiasi adalah pengobatan standar untuk kanker serviks stadium lanjut.
    • Kanker Kepala dan Leher: Kemoradiasi sering digunakan untuk mengobati kanker kepala dan leher.
    • Kanker Paru-Paru: Kemoradiasi dapat digunakan untuk mengobati kanker paru-paru stadium lanjut.

    Kesimpulan

    Baik iradioterapi maupun kemoterapi adalah pengobatan kanker yang penting. Pilihan pengobatan yang terbaik tergantung pada jenis kanker, stadium kanker, kesehatan umum pasien, dan faktor lainnya. Penting untuk berbicara dengan dokter kalian tentang semua pilihan pengobatan yang tersedia dan mendiskusikan manfaat dan risiko masing-masing pengobatan. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi sebanyak mungkin agar kalian dapat membuat keputusan yang tepat tentang perawatan kalian. Ingat, kalian tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada banyak orang yang peduli dan ingin membantu kalian.