Karbon disulfida, senyawa kimia yang memiliki berbagai aplikasi industri, sering kali dikenal dengan berbagai nama lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai nama lain dari karbon disulfida dan mengidentifikasi sifat-sifat pentingnya. Memahami berbagai nama dan karakteristiknya sangat penting untuk memastikan penanganan yang aman dan efektif dalam berbagai aplikasi.

    Nama Lain Karbon Disulfida

    Karbon disulfida, atau carbon disulfide, dikenal dengan beberapa nama lain yang mencerminkan sejarah penemuan, komposisi kimia, atau penggunaannya dalam industri. Beberapa nama lain yang umum digunakan meliputi:

    1. Carbon Bisulfide: Nama ini adalah variasi dari nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan sering digunakan secara bergantian dengan karbon disulfida. Penggunaan istilah "bisulfide" menekankan bahwa ada dua atom sulfur yang terikat pada satu atom karbon. Dalam konteks industri dan akademis, kedua nama ini merujuk pada senyawa yang sama.

    2. Dithiocarbonic Anhydride: Nama ini lebih deskriptif secara kimiawi. "Dithio-" menunjukkan adanya dua atom sulfur, dan "carbonic anhydride" mengacu pada analogi dengan karbon dioksida (CO2), di mana oksigen digantikan oleh sulfur. Nama ini jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari tetapi mungkin muncul dalam literatur kimia yang lebih teknis.

    3. Carbon Sulfide: Meskipun kurang umum, beberapa sumber mungkin menggunakan nama ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa "carbon sulfide" bisa merujuk pada senyawa lain atau bahkan kesalahan penamaan, jadi selalu pastikan konteksnya jelas ketika menemukan nama ini.

    4. Thiocarbonic Anhydride: Ini adalah variasi lain yang menekankan adanya sulfur dalam molekul. Seperti "dithiocarbonic anhydride," nama ini lebih sering ditemukan dalam konteks kimia formal.

    5. CS2: Ini adalah singkatan kimia dari karbon disulfida, berdasarkan simbol kimia untuk karbon (C) dan sulfur (S), serta angka 2 yang menunjukkan ada dua atom sulfur. Singkatan ini sangat umum digunakan dalam literatur ilmiah, lembar data keselamatan (SDS), dan komunikasi teknis lainnya karena ringkas dan mudah dikenali.

    6. Weed Killer: Dahulu, karbon disulfida digunakan sebagai fumigan tanah dan pembasmi gulma. Meskipun penggunaannya untuk tujuan ini telah berkurang karena masalah lingkungan dan kesehatan, nama ini masih dapat ditemukan dalam konteks historis atau pertanian yang lebih tua. Penggunaan ini mencerminkan sifat toksik karbon disulfida terhadap organisme hidup.

    7. Phytocide: Istilah ini mengacu pada zat yang beracun bagi tumbuhan. Karbon disulfida pernah digunakan sebagai phytocide untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan. Namun, seperti halnya penggunaan sebagai pembasmi gulma, praktik ini sekarang kurang umum karena masalah keamanan dan regulasi lingkungan.

    Memahami berbagai nama ini penting karena dapat muncul dalam literatur yang berbeda, lembar data keselamatan, dan percakapan industri. Mengenali nama-nama ini membantu menghindari kebingungan dan memastikan komunikasi yang efektif tentang senyawa ini.

    Identifikasi Karbon Disulfida

    Untuk mengidentifikasi karbon disulfida dengan tepat, ada beberapa metode dan sifat yang dapat diperhatikan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi karbon disulfida:

    1. Nomor CAS: Nomor CAS (Chemical Abstracts Service) adalah pengidentifikasi unik untuk setiap senyawa kimia. Karbon disulfida memiliki nomor CAS 75-15-0. Nomor ini adalah cara paling akurat untuk mengidentifikasi senyawa ini, terutama dalam database dan inventaris kimia.

    2. Rumus Kimia: Rumus kimia karbon disulfida adalah CS2. Ini menunjukkan bahwa setiap molekul terdiri dari satu atom karbon dan dua atom sulfur. Rumus ini adalah cara sederhana dan jelas untuk mengidentifikasi senyawa tersebut.

    3. Sifat Fisik:

      • Penampilan: Karbon disulfida adalah cairan tidak berwarna hingga kuning pucat. Ketidakmurnian dapat menyebabkan warna kuning yang lebih jelas.
      • Bau: Karbon disulfida murni memiliki bau yang menyenangkan seperti eter, tetapi karbon disulfida komersial biasanya memiliki bau busuk karena adanya pengotor seperti karbonil sulfida dan senyawa sulfur lainnya. Bau yang tidak sedap ini seringkali menjadi indikator pertama keberadaan karbon disulfida.
      • Titik Didih: Titik didih karbon disulfida adalah sekitar 46-47°C (115-117°F). Ini relatif rendah, yang berarti ia mudah menguap pada suhu kamar.
      • Titik Leleh: Titik leleh karbon disulfida adalah sekitar -111°C (-168°F).
      • Densitas: Densitas karbon disulfida adalah sekitar 1.26 g/cm³ pada 20°C. Ini lebih padat daripada air.
      • Kelarutan: Karbon disulfida sedikit larut dalam air tetapi larut dalam banyak pelarut organik seperti alkohol, eter, dan benzena.
    4. Sifat Kimia:

      • Reaktivitas: Karbon disulfida sangat mudah terbakar dan dapat membentuk campuran eksplosif dengan udara. Uapnya lebih berat dari udara dan dapat menyebar di sepanjang tanah, mencapai sumber penyulutan dan menyebabkan flashback.
      • Reaksi dengan Basa: Bereaksi dengan basa kuat untuk membentuk trithiocarbonates.
      • Reaksi dengan Amina: Bereaksi dengan amina untuk membentuk dithiocarbamates.
    5. Spektroskopi:

      • Spektroskopi IR (Inframerah): Spektrum IR karbon disulfida menunjukkan puncak karakteristik pada sekitar 1535 cm-1 karena vibrasi ulur C=S. Ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan CS2 dalam sampel.
      • Spektroskopi NMR (Resonansi Magnetik Nuklir): Spektroskopi NMR karbon-13 menunjukkan sinyal karakteristik pada sekitar 192 ppm. Ini juga dapat digunakan untuk identifikasi, terutama dalam campuran dengan senyawa lain.
    6. Lembar Data Keselamatan (SDS): SDS untuk karbon disulfida menyediakan informasi rinci tentang sifat fisik dan kimia, bahaya, tindakan pertolongan pertama, dan prosedur penanganan yang aman. SDS adalah sumber informasi penting untuk identifikasi dan penanganan yang aman.

    Bahaya dan Penanganan Aman

    Karbon disulfida adalah senyawa yang berbahaya dan memerlukan penanganan yang hati-hati. Beberapa bahaya utama meliputi:

    • Mudah Terbakar: Karbon disulfida sangat mudah terbakar dan dapat menyala pada suhu yang sangat rendah (-30°C). Uapnya dapat membentuk campuran eksplosif dengan udara.
    • Toksisitas: Karbon disulfida adalah racun dan dapat menyebabkan berbagai efek kesehatan, termasuk kerusakan sistem saraf, masalah pernapasan, dan iritasi kulit dan mata. Paparan kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
    • Bahaya Lingkungan: Karbon disulfida dapat mencemari udara, air, dan tanah, menyebabkan kerusakan lingkungan.

    Untuk penanganan yang aman, ikuti panduan berikut:

    • Ventilasi: Bekerja dengan karbon disulfida harus dilakukan di area yang berventilasi baik untuk mencegah akumulasi uap.
    • Peralatan Pelindung Diri (APD): Kenakan APD yang sesuai, termasuk sarung tangan tahan bahan kimia, kacamata pengaman, dan pakaian pelindung.
    • Penyimpanan: Simpan karbon disulfida dalam wadah yang tertutup rapat di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik, jauh dari sumber panas, percikan api, dan api terbuka.
    • Penanganan: Hindari menghirup uap atau kontak dengan kulit dan mata. Gunakan hanya peralatan yang tahan terhadap karbon disulfida.
    • Pembuangan: Buang karbon disulfida sesuai dengan peraturan setempat dan nasional. Jangan membuang ke saluran pembuangan atau lingkungan.

    Penggunaan Industri

    Karbon disulfida memiliki berbagai aplikasi industri, meskipun penggunaannya telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir karena masalah lingkungan dan keamanan. Beberapa penggunaan utama meliputi:

    • Produksi Rayon: Karbon disulfida digunakan sebagai pelarut dalam produksi rayon viskosa, serat tekstil yang banyak digunakan dalam pakaian dan tekstil industri.
    • Produksi Selofan: Digunakan dalam pembuatan selofan, film tipis dan transparan yang digunakan dalam pengemasan.
    • Reagen Kimia: Karbon disulfida digunakan sebagai reagen dalam sintesis berbagai senyawa organik, termasuk karet, herbisida, dan bahan kimia lainnya.
    • Fumigasi: Dahulu digunakan sebagai fumigan untuk tanah dan biji-bijian untuk mengendalikan hama dan penyakit. Namun, penggunaan ini telah banyak digantikan oleh alternatif yang lebih aman.

    Kesimpulan

    Karbon disulfida dikenal dengan berbagai nama lain, termasuk carbon bisulfide, dithiocarbonic anhydride, dan CS2. Memahami berbagai nama dan sifat-sifatnya sangat penting untuk identifikasi dan penanganan yang aman. Senyawa ini memiliki berbagai aplikasi industri, tetapi juga berbahaya dan memerlukan penanganan yang hati-hati untuk mencegah kecelakaan dan melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Selalu rujuk ke SDS dan ikuti praktik keselamatan yang tepat saat bekerja dengan karbon disulfida.